Pages

Sabtu, 31 Maret 2012

Negara, Kebijakan dan Mahasiswa

Negara???
Apasih negara itu???
hehehe... Saya sendiri bingung kalau ditanya negara itu apa?
Yang saya tau kalau saya tinggal di negara kita tercinta ini INDONESIA. Negara yang kata orang punya kekayaan alam, budaya dan intelektual yang sangat luar biasa melimpah. Dan memang kenyataannya INDONESIA itu kaya kok. #mengakui kelebihan negara
Tapi,,,, apakah kekayaan itu sudah dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakatnya???
Jawabannya "Belum" karena sekarang ini tak sedikit pejabat yang berwenang dalam sektor-sektor kaya penghasilan untuk devisa, APBN dan APBD malah memperkaya diri sendiri. #tak bermaksud mendiskriminasi tapi melihat secara objektif
Kebijakan???
Siapakah yang mempunyai hak untuk mengeluarkan kebijakan?
Kalau bicara kebijakan kayaknya gimana gitu....?
Dinegara kita tercinta INDONESIA yang katanya memiliki ideology demokrasi pancasila selalu erat kaitannya dengan musyawarah mufakat dengan wakil2 rakyat yang telah dipilih oleh rakyat untuk mewakili aspirasinya dalam agenda musyawarah negara. Benar seperti itu?
Jawabannya tentu "Ya" !!! Karena saya juga warga negara yang sama memiliki hak pilih (saat pemilu kemarin saya sudah milih). hehehe
Lalu apa sekarang wakil rakyat yang sudah kita pilih bisa mewakili aspirasi kita? Pada kenyataannya sekarang wakil rakyat lebih mengutamakan partai mereka ketimbang keadaan, kondisi dan kesejahteraan rakyat. Memang tak semua seperti itu tapi dilihatnya sekarang ya seperti saat ini terjadi.
Seharusnya dalam suatu kebijakan yang dikeluarkan memiliki alasan yang logis yang dapat dijelaskan pada masyarakat. Tak hanya itu, harusnya lebih dipikirkan dampaknya baik yang positif maupun yang negatif. Kalau menurut agama sih banyakan yang manfaat atau yang mudharatnya? hehehe
Kalau banyak manfaatnya sih ya jalanin dan jangan takut ditanya masyarakat. Tapi, kalau lebih banyakan mudharatnya fikirin lagi deh dampaknya.
Ingat tiap-tiap makhluk adalah seorang pemimpin dan akan dimintai pertanggung  jawabannya. Kalau tiap makhluk berarti perorangan tapi ini kan menyangkut banyak orang. Nah looo banyak juga dosa yang di tanggung kalau banyak rakyatnya menderita karena kemudharatan kebijakan yang diambil pemerintah.
Faktanya sekarang belum juga kebijakan itu terwujud alias rumornya saja yang sudah beredar tapi segala kebutuhan masyarakat meningkat. Yang saya maksud itu semua harga naik dan ini akan mengakibatkan inflasi. Nah looo inflasi??? peristiwa tahun '60 sama '98 terulang lagi dong??? #geleng2 kepala

Mahasiswa???
Apa yang di dalam benak sahabat sekalian dengan kata "Mahasiswa" ? Tentunya kebanyakan dari sahabat sekalian Mahasiswa itu adalah seorang pemuda ataupun pemudi yang menuntut ilmu di jenjang pendidikan perguruan tinggi. Betul seperti itu?
Kalau saya pribadi setuju dengan statement mayoritas tersebut. Karena pada kenyataannya seperti itu. Yang sedang dalam pendidikan perguruan tinggi akan disebut sebagai mahasiswa.
Lalu, apa yang sahabat pikirkan tentang kewajiban seorang atau sekelompok mahasiswa?
Ya,,, mahasiswa itu di kuliahkan untuk belajar. Itulah keinginan orang tua mereka saat menguliahkan anaknya. Mahasiswa sebagai kaum intelektual seharusnya memiliki wawasan yang lebih luas, pola pikir yang berkembang dan tidak monotone terhadap perkembangan zaman apalagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Tak sedikit mahasiswa yang memiliki keluarga dengan finansial menengah ke atas hanya sekedar mengejar gelar atau bahkan hanya sebagai menjaga gengsi keluarganya.
Mahasiswa sekarang lebih kritis terhadap pemerintahan. Sekarang semua harus transparant alias terbuka. Kita bukan lagi berada pada masa orde baru. Mana janjinya? Mana ucapan itu?
Hanya pemanis dibibir saja saat orasi pemilu??? Nihil!!! Nol Besar!!!
Bicara tentang Negara, Kebijakan dan Mahasiswa tak ubahnya membicarakan hal yang rumit (bagi saya)
Karena negara, kebijakan dan mahasiswa tak bisa untuk duduk berdampingan membicarakan kebijakan yang negara akan ambil. Begitu kan? Kalau menurut saya seperti itu karena untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, mahasiswa menempuh jalan berdemo.
Demo yang pada akhirnya membuat banyak korban berjatuhan.
Mana ketuhanan yang maha esa?
Mana kemanusiaan yang adil dan beradab?
Mana keadilan sosial bagi seluruh rakyat INDONESIA?
Mana persatuan INDONESIA?
Mana kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan?
Saya memang belum menjadi warga negara yang bisa memberikan hal yang membanggakan negara ini tapi saya prihatin dengan keadaan yang seperti ini.






Minta komentarnya
~> Lhu 09 <~

Selasa, 27 Maret 2012

Rezeki, Bersyukur, Cukup, Ketenangan Hati dan Bahagia

Rezeki???
Siapa yang tak menginginkannya? Apalagi didunia sekarang ini yang segalanya sudah sangat "mahal". Tak jarang orang mengatakan "didunia ini tak ada yang gratis". Tapi, pernahkah sahabat sekalian sedikit memikirkan tetang rasa syukur?
Ya,,, "Rasa syukur"
Sebuah kata yang sangat sederhana namun sulit untuk diucapkan. Sadarkah sahabat sekalian begitu banyak nikmat-NYA yang tak pernah kita minta yang "gratis" itu kita syukuri?
Tapi apa Tuhan kita mengambilnya kala kita tak mensyukurinya?
Tidak,,, Tuhan kita tetap memberikannya sekalipun kita mengingkari nikmat-NYA. Tapi sadarilah sahabat bahwa dengan bersyukur maka akan dicukupkanlah kehidupan kita. Bahkan akan ditambahkan segala kebutuhan kita oleh-NYA.
Apa dengan segala kecukupan dunia yang kita ingini tak membuat kita merasakan ketenangan hati?
Jawabannya bisa "ya/tidak" tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bila kita mensyukuri segala yang kita miliki maka jawabannya akan "ya". Tapi, jika kita tak bersyukur maka jawabannya akan menjadi "tidak". Mengapa demikian?
Sahabat sekalian pasti berfikir saya terlalu sok tau bahkan naif. Tapi, memang seperti itu karena sifat dasar manusia yang memiliki hawa nafsu. Yang selalu merasa kurang atas apa  yang telah dimilikinya. Contohnya: A berjalan kaki ke tempat dia bekerja dan A melihat B bekerja dengan menggunakan sepeda. A meminta pada Tuhan agar diberi rezeki yang cukup untuk membeli sepeda. Tuhan memberinya kecukupan untuk membeli sepeda. A berangkat pakai sepeda, A melihat C menggunakan motor. A ingin motor dan saat telah memiliki motor A ingin memiliki Mobil. Begitu seterusnya karena A merasa kurang dan tak bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. Hatinya merasa tak tenang karena selalu dipenuhi hawa nafsu untuk memiliki yang lebih dari apa yang telah dikaruniakan atasnya.
Bagaimana mungkin sahabat sekalian dapat merasakan kebahagiaan jika hati sahabat sekalian tak merasakan ketenangan hati?
Secara logika saja tak mungkin bisa. Maka mulai saat ini kita sama-sama belajar untuk lebih bersyukur atas segala sesuatu yang telah kita miliki agar kehidupan kita dicukupkan, diberi ketenangan hati dan kebahagiaan. Seperti janji-NYA "Bersyukurlah maka akan aku cukupkan atasmu". Seperti itulah kurang lebih Janji-NYA.
Sayapun masih belum bisa bersyukur sepenuhnya. Sayapun masih belajar, maka dari itu saya mengajak sahabat sekalian untuk sama-sama belajar.

~ Mohon masukan bagi saya yang masih bodoh dan dalam masa pembelajaran ini~

^,^ Lu'lu Nurjannah ^,^

~# Lhu na Dha 949 #~

Kamis, 22 Maret 2012

Secercah cahaya cinta setelah sakit yang teramat sangat

Berharap akan ada secercah cahaya cinta setelah sakit yang teramat sangat
Luka itu sangat dalam bahkan terlampau dalam untuk dirasakan sebagai sebuah luka
Betapa luka itu terasa sangat menyakitkan dan sangat menyiksa
Dunia seakan gelap gulita, tak lagi memiliki cahaya
Semuanya hambar, terasa sangat hampa
Datangnya secercah cahaya cinta setelah sakit yang teramat sangat
Secercah cahaya cinta itu datang disaat perasaan sungguh tak menentu
Setelah sakit yang teramat sangat ia menyapa dalam nyata
Cahaya itu redup tertutup awan kelabu
Cahaya yang tak pernah disangka sebelumnya

Kebahagiaan bersama secercah cahaya cinta setelah sakit yang teramat sangat
Setelah gelap pasti kan terbit terang
Setelah kepedihan kan ada kebahagiaan
Cahaya cinta membawa pada perasaan tenang
Cahaya cinta membawa pada kebahagiaan

Masa depan bersama secercah cahaya cinta setelah sakit yang teramat sangat
Hati saling terpaut dalam keindahannya
Jiwa saling membutuhkan dari padanya
Raga terbiasa untuk bersamanya
Semuanya berjalan beriringan selamanya

Selasa, 20 Maret 2012

Tangis Bahagia

Bila mulut berbicara tak kesemuanya benar
Namun jauh dihatinya selalu berkata benar
Bila tak dapat mempercayai kata
Maka lihatlah dalam mata

Mendung tak berarti hujan
Namun setelah hujan kan ada pelangi yang indah
Air mata tak berarti kesedihan
Karna air mata jua memberi tahu hal yang indah

Saat kita menangis karna kecewa
Maka dia menangis saat melihat kita bahagia
Saat kita tertawa karna kesenangan
Maka diapun ikut merasakan

Terima kasih untuk segalanya....
Inginku untuk dapat membahagiakannya.....
Terima kasih ibu....
Akan selalu ku ingat semua jasamu.....