Pages

Minggu, 14 Oktober 2012

Letak Sungsang


Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian yang terendah (presentasi bokong)

Pembagian letak sungsang
  1. Letak bokong murni
  2. Letak bokong kaki
  3. Letak lutut
  4. Letak kaki
Letak Bokong Murni
  1. Teraba bokong
  2. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi
  3. Kedua kaki bertindak sebagai spalk
Diagnosis
• Pemeriksaan luar
- Kepala janin teraba di fundus uteri
- Bag. Bawah uterus teraba bokong

• Djj setinggi/lebih tinggi > umbilikus
• Ibu merasa kehamilan terasa lain
• Gerakan janin terasa lebih banyak di bagian bawah

Jika tidak bisa periksa luar :
• Periksa dalam
– Teraba bokong :
• Sakrum
• 2 Tuber ossis iskii
• Anus
– Teraba kaki : tumit
– Tangan :
• Jari tidak sejajar
• Panjang jari kurang lebih sama dengan telapak tangan

Letak Bokong Kaki Sempurna
• Teraba bokong
• Kedua kaki berada di samping bokong

Letak bokong tak sempurna
• Teraba bokong
• Di samping bokong teraba kaki

Letak kaki
• Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
• Dapat dibedakan :
letak kaki, bila kaki terendah
letak lutut bila lutut terendah

Penyebab Letak Sungsang
1. Sudut Ibu
a. keadaan rahim
• Rahim arkuatus
• Septum pada rahim
• Uterus dupleks
• Mioma bersama kehamilan

b. keadaan plasenta
• Plasenta letak rendah
• Plasenta praevia

c. Keadaan jalan lahir
• Kesempitan panggul
• Deformitas tulang panggul
• Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala

2. Sudut Janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang
• Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
• Hidrosefalus atau anensefalus
• Kehamilan kembar
• Hidramnion atau oligohidramnion
• Prematuritas

Mekanisme Persalinan
1. Bokong masuk ke dalam rongga panggul dengan garis pangkal paha melintang atau miring
2. Putaran paksi dalam (ketika menyentuh dasar panggul )
3. Fleksi lateral badan janin
4. Putaran paksi LUar
5. Putaran Paksi dalam pada Bahu
6. Kepala masuk PAP dengan sutura sagitalis miring/melintang
7. Kepala melakukan putaran paksi dalam
8. Muka memutar ke posterior
9. Oksiput ke arah simpisis

Penatalaksanaan Antenatal
• Waspada thd kasus letak sungsang dimulai sejak kehamilan 24 mg
• Bila pd kehamilan 28-30mg masih didaptkan letak sungsang maka dilakukan USG untuk mencari penyebab kelainan

Prognosa Persalinan
1.Ibu
– Persalinan lama (krn bo/kaki lunak)
– Robekan Cx (bo-kaki lahir O blm masuk)

2.Anak
– Kemacetan persalinan kepala
• Asphyksia, kematian,perdarahan intracranial robekan otot leher, trauma columna vert, kerusakan plek brachialis.
• Kemacetan bahu

- Frakrur humerus

- Kerusakan organ visera
• Persalinan bokong

- Fraktur os femoris

- Paralysa tungkai
Kelahiran kepala janin > 8 menit setelah umbilikus dilahirkan, akan membahayakan janin

Penanganan
• Dalam Kehamilan :
Versi luar (tidak dianjurkan)
- sebaiknya dilakukan pada UK 34-38 mgg
- diagnosis letak janin pasti
- djj dalam keadaan baik
- kontraindikasi :
* panggul sempit * HAP
* Hipertensi * Gemelli
* Plasenta Praevia

VERSI LUAR
Dalam persalinan
• Ada beberapa tindakan :
- Bracht : manual aid & manual hilfe
- klasik
- mueller
- loveset

Pada prinsipnya persalinan letak sungsang lebih baik ditolong dengan menggunakan perasat bracht

1. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus, spontan.
2. Tahap kedua : fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut, fase di mana bayi harus dilahirkan cepat karena talipusat terjepit oleh kepala bayi di pintu atas panggul (batas waktu 8 menit).
3. Tahap ketiga : fase lambat, lahirnya mulut sampai seluruh kepala. Kepala harus dilahirkan lambat untuk menghindari terjadinya perdarahan intrakranial (ruptura tentorium cerebelli) akibat dekompresi yang mendadak.
Teknik: hiperlordosis badan bayi

Keuntungan :
1. tangan penolong tidak masuk jalan lahir, sehingga mengurangi risiko infeksi.
2. mendekati persalinan fisiologik, mengurangi trauma pada janin.

Kerugian :
1. 5-10% mengalami kegagalan.
2. tidak dilakukan pada panggul sempit, janin besar, jalan lahir kaku (primipara), nuchal arm (lengan menjungkit).

Manual Aid
Indikasi :
1. pertolongan secara Bracht gagal.
2. elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid.

Tahapan :
1. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus, spontan
2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan memakai tenaga penolong secara klasik (Deventer), Mueller atau Lovset.
3. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dengan cara Mauriceau-Veit-Smellie, Najouk, Wigand Martin-Winckel, Prague terbalik, atau dengan cunam Piper

a. Teknik cara klasik
• melahirkan bahu dan lengan belakang lebih dahulu
• melahirkan lengan depan yang berada di bawah simfisis.
• bila lengan depan sukar, maka lengan depan diputar menjadi lengan belakang
• kemudian lengan belakang dilahirkan.

b. Teknik cara Mueller
• melahirkan bahu dan lengan depan lebih dahulu dengan ekstraksi
• melahirkan bahu dan lengan belakang.

c. Teknik cara Lovset
• memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik
• lakukan traksi cunam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir di bawah simfisis.

Keuntungan :
1. Sederhana dan kegagalan jarang
2. tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir, sehingga risiko infeksi minimal.
melahirkan kepala yang menyusul (aftercoming head)

Cara Mauriceau-Veit-Smellie
1. Tangan penolong dimasukkan dalam jalan lahir
2. jari tengah dimasukkan dalam mulut
3. jari telunjuk dan jari manis mencekam fossa kanina sedangkan jari lain mencekam leher
4. Badan bayi diletakkan di atas lengan bawah penolong, seperti menunggang kuda.
5. Jari telunjuk dan jari tengah penolong dari lengan yang lain mencekam leher bayi dari arah punggung
6. pertahankan posisi leher dan mencegah terjadinya defleksi atau hiperekstensi kepala.

SYARAT PARTUS PERVAGINAM PADA LETAK SUNGSANG
• janin tidak terlalu besar
• tidak ada suspek CPD
• tidak ada kelainan jalan lahir
• Jika berat janin 3500 g atau lebih, terutama pada primigravida atau multipara dengan riwayat melahirkan kurang dari 3500 g, sectio cesarea lebih dianjurkan.

Penyulit yang mungkin terjadi
• SUFOKASI :
ASPIRASI DARAH
LENDIR
• Prolaps tali pusat
• Asfiksia
• Kerusakan Jaringan Otak
• Fraktur pd Tulang2 Bayi
• Cedera flexus brakialis, hematoma otot-otot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar