Pages

Kamis, 18 Oktober 2012

Screening HPV


Seperti diketahui, Human Papilloma Virus (HPV) memegang peranan penting dalam hal terjadinya kanker leher rahim. Sekali seseorang mengidap HPV, seumur hidup virus tersebut akan berada pada tubuh orang tersebut. Saat ini belum ada teknologi kedokteran, termasuk yang paling maju sekalipun, yang bisa ‘mengeluarkan / membunuh’ virus tersebut sampai tuntas pada tubuh seseorang. Oleh karena itu pencegahan terhadap ‘masuk’nya virus ini sangatlah penting dalam hal mencegah terjadinya kanker leher rahim atau menjadi penular kanker leher rahim (termasuk juga bagi para pria). Virus ini hanya bisa berpindah pada saat melakukan hubungan seksual.
HPV ditemui pada sekitar 90 – 96 % penderita Kanker Leher Rahim. Kabar gembira bagi para pengidap HPV, karena tidak semua HPV itu menyebabkan Kanker Leher Rahim. Dan 70 tipe HPV yang diketahui saat ini, hanya 13 tipe HPV yang erat kaitannya dengan kanker leher rahim.
Tipe yang dimaksud adalah tipe 16, 18, 31, 33, 36, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68. Virus-virus ini umumnya ditularkan melalui hubungan seksual. Oleh sebab itu meskipun tidak sepenuhnya tepat, bisa dikatakan kanker leher rahim adalah penyakit yang ‘menular’ via virus.
Alat screening yang terbaru
Di Indonesia, saat ini sudah tersedia alat yang bisa mendiagnosa keberadaan HPV dalam tubuh seseorang. Sistem pemeriksaan dengan cara pengambilan jaringan (specimen) yang sama seperti Pap’s Smear bisa dilakukan pada beberapa rumah sakit di Ibukota dan kemudian specimennya dikirim ke Bandung untuk diperiksa. Pemeriksaan yang disebut dengan test DNA HPV dengan sistem Hybrid Capture tersebut bisa diperoleh hasilnya dalam 1 – 2 minggu. Hasil negatif dari pemeriksaan ini bisa memperkuat hasil negatif pemeriksaan Pap’s Smear, dan pemeriksaan selanjutnya bisa dilakukan 5 tahun berikutnya.
Jika pemeriksaan Pap Smear negatif, sedangkan test DNA HPV positif untuk tipe yang berbahaya, sang pengi-dap perlu sangat waspada terhadap kemungkinan men-derita kanker leher rahim kelak. Perubahan gaya hidup dan pencegahan sudah harus dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar